Lirik lagu Alhamdulillah by Opick feat. Amanda Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Bersabar taat pada Allah
Menjaga keikhlasannya
Semoga dirimu, semoga langkahmu
Diiringi oleh rahmatNya
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Indah dalam kebersamaan
Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
Setiap nafasmu, seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah
Semoga dirimu semoga langkahmu
Diiringi oleh rahmatnya
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Indah dalam kebersamaan
Alhamdulillah wasyukurilah
Besyukur padamu ya Allah
Kau jadikan kami saudara
Hilanglah semua perbedaan
Alhamdulillah wasyukurilah
Bersyukur padamu ya Allah
Bersujud kepada Allah
Bersyukur sepanjang waktu
terbit rasa cemburu seperti pasangan kekasih yang hangat bercinta…
~~Dan tak sanggup berpisah…
walau hanya sekejap…
aku sangat merindui kau…
senang sekali kau ada…
~~Tapi
bagaimana nak ku kata padanya…
dia yang ada seperti tiada…
dengan dia
cinta jadi sebuah ritual…
haruskah aku kejam demi rasa… t
olong lepaskan
aku dari sengsara ini…
~~Dia
bukan tak cantik…
dia bukan tak baik…
hanya kekosongan yang ada…
di
sudut hatiku tak bisa diusik…
hingga cinta jadi kematu…
~~Tiada yang nak gaduh…
tiada yang nak tentang…
hingga rasa menjadi kering kontang…
~~Tapi
bagaimana nak ku kata padanya…
dia yang ada seperti tiada…
dengan dia
cinta jadi sebuah ritual…
haruskah aku kejam demi rasa…
tolong lepaskan
aku dari sengsara ini…
~~Tapi
bagaimana nak ku kata padanya…
dia yang ada seperti tiada…
dengan dia
cinta jadi sebuah ritual…
haruskah aku kejam demi rasa…
~~Tapi
bagaimana nak ku kata padanya…
dia yang ada seperti tiada…
dengan dia
cinta jadi sebuah ritual…
haruskah aku kejam demi rasa…
tolong lepaskan
aku dari sengsara ini…~~
(Maksud lagu)
~~Firman
Allah dalam surah al-Imran (191): “Ingatlah Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi”. Sebenarnya bercinta dengan Allah itu lebih
bahagia berbanding bercinta sesama manusia. Namun, sudah itu fitrah
manusia normal. Dalam bercinta dengan Allah…mempunyai pelbagai rasa yang
sangat unik. Dalam sedih ada bahagia, dalam bahagia ada derita, dalam
derita ada gembira. Semua itu saling melengkapi. Namun untuk kecewa?
Tidak akan pernah berasa kecewa…
~~Apabila
sudah mengenali Allah, pastinya sukar untuk berpisah denganNya, walau
hanya sekejap… pasti Diri Qurbah itu cepat merinduiNya. Dan apabila
tajallinya sifat Allah, maka cinta yang kian berputik semakin mekar dan
harum. Bagaikan sebuah taman yang penuh dengan bunga-bungaan yang cantik
berkembang mekar di mana mereka juga menyebut nama Sang Pemilik Cinta…
~~Tapi
bagaimana untuk Diri Rohani (Qurbah) menyatakan betapa dia
mencintaiNya. DIA hadir hanya sementara..kemudian kembali menghilang.
Hanya sebentar dia menunjukkan sifat Jamaliyahnya (kecantikan). Dengan
DIA cinta telah menjadi sebuah ritual. Itulah ritual menyebut namaNya
dengan begitu mendayu syahdu menggambarkan betapa Hati merinduiNya.
Firman Allah dalam Hadith Qudsi: “Aku adalah gudang yang tersembunyi,
maka Aku ingin diketahui, maka Aku menciptakan makhluk agar mereka
mengenaliKU.”
~~Firman
Allah dalam hadith Qudsi lagi: “Ilmu batin adakah rahsia di antara
rahsiaKU. Aku jadikan di dalam hati hambaKU dan tidak ada yang
menempatinya kecuali AKU.”
~~
Firman Allah: “Aku ini berada pada sangkaan hambaKU. Aku bersamanya
ketika dia mengingatiKu. Bila dia mengingatiKU pada hatinya, maka aku
akan mengingatinya pada zatKU, dan bila dia mengingatiKu pada satu
kumpulan, maka Aku akan mengingatinya pada satu kumpulan yang lebih baik
daripadanya.” Yang dimaksudkan dengan hadis ini adalah manusia pada
wujud manusia iaitu di alam ‘tafakkur’.
~~”Dia
bukan tak cantik…dia bukan tak baik” merujuk kepada kekasih sesama
manusia. Namun, kekosongan yang sedikit berada di sudut hati itu hanya
akan menempatkan Cinta Allah sahaja. Nabi bersabda: “Hati seorang Mukmin
itu adalah cermin dari Allah yang bersifat al-Mukmin.” Yang dimaksudkan
dengan Mukmin yang pertama adalah hati hamba Allah yang beriman,
sedangkan Mukmin yang kedua adalah zat Allah yang bersifat al-Mukmin.
Jadi, manusia yang mampu melihat sifat-sifat Allah pada segala sesuatu
yang ada di muka bumi, bererti dia pasti akan melihat zat Allah di alam
akhir (Alam Lahut) tanpa adanya perantaraan.
~~Apabila
dapat melihat zat Allah di alam Lahut, maka tiada siapa yang akan
menentang. Di situlah selamanya sehingga rasa bukan lagi rasa. Hilanglah
semua deria.
~~Rasul bersabda: “Seorang Mukmin, matanya akan melihat dengan cahaya dari Allah.”
~~Sabda Rasul: “ Seorang Mukmin adalah cermin Allah yang Mukmin.”
~~Hadis Rasul: “ Orang alim akan mengukur dan orang yang Arif akan membersihkan.”
~~Bila pembersihan hati telah sempurna… maka insan akan mendapat ma’arifatullah dengan selalu musyahadah pada ‘cermin Hati’.